Kamis, 10 November 2016

INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT



INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT


Kelompok 6:

1.       Ahmad Aji Santoso (10416345)
2.    Aldi Noval Bachtiar (10416496)
3.     Reni Damayanti (16416191)

INDIVIDU, KELUARGA DAN MASYARAKAT
A.    Definisi Individu                                       
                Individu merupakan unit terkecil pembentuk masyarakat. Dalam ilmu sosial, individu berarti juga bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Sementara menurut pendapat Dr. A. Lysen, individu berasal dari kata latin, yaitu “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, Sebagai contoh, suatu keluarga terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Ayah merupakan individu dalam kelompok sosial tersebut, yang sudah tidak dapat dibagi lagi ke dalam satuan yang lebih kecil
      Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.               
·        Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama
·        Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
·        Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
·        Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat.
Dalam pandangan psikologi sosial, manusia itu disebut individu bila pola tingkah lakunya bersifat spesifik dirinya dan bukan lagi mengikuti pola tingkah laku umum. Ini berarti bahwa individu adalah seorang manusia yang tidak hanya memiliki peranan-peranan yang khas didalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Didalam suatu kerumunan massa manusia cenderung menyingkirkan individualitasnya, karena tingkah laku yang ditampilkannya hamper identik dengan tingkah laku masa.
Dalam perkembangannya setiap individu mengalami dan dibebankan berbagai peranan, yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup dengan sesama manusia. Seringakali pula terdapat konflik dalam diri individu, karena tingkah laku yang khas dirinya bertentangan dengan peranan yang dituntut masyarakatnya. Namun setiap warga masyarakat yang namanya individu wajar untuk menyesuaikan tingkah lakunya sebagai bagian dari perilaku sosial masyarakatnya. Keberhasilan dalam menyesuaikan diri atau memerankan diri sebagai individu dan sebagai warga bagian masyarakatnya memberikan konotasi “maang” dalam arti sosial. Artinya individu tersebut telah dapat menemukan kepribadiannya atau dengan kata lain proses aktualisasi dirinya sebagai bagian dari lingkungannya telah terbentuk.

B.  Definisi Keluarga
Keluarga adalah salah satu kelompok atau kumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan atau unit masyarakat terkecil dan biasanya selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam satu rumah yang dipimpin oleh seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk.
Terdapat beberapa definisi keluarga dari beberapa sumber, yaitu:
1.      Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga (Duvall dan Logan, 1986).
2.      Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya (Bailon dan Maglaya,1978 ).
3.      Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI, 1988). 
Suatu keluarga setidaknya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.      Terdiri dari orang-orang yang memiliki ikatan darah atau adopsi.
2.      Anggota suatu keluarga biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah dan mereka membentuk satu rumah tangga.
3.      Memiliki satu kesatuan orang-orang  yang berinteraksi dan saling berkomunikasi, yang memainkan peran suami dan istri, bapak dan ibu, anak dan saudara.
4.      Mempertahankan suatu kebudayaan bersama yang sebagian besar berasal dari kebudayaan umum yang lebih luas.
   
Ø  Fungsi Keluarga

Terdapat 5 fungsi keluarga dalam tatanan masyarakat, yaitu:

1.      Fungsi Biologis
·        Untuk meneruskan keturunan
·        Memelihara dan membesarkan anak
·         Memberikan makanan bagi keluarga dan memenuhi kebutuhan gizi
·        Merawat dan melindungi kesehatan para anggotanya
·        Memberi kesempatan untuk berekreasi
                                                   
2.      Fungsi Psikologis
·        Identitas keluarga serta rasa aman dan kasih sayang 
·        Pendewasaan kepribadian bagi para anggotanya 
·        Perlindungan secara psikologis
·        Mengadakan hubungan keluarga dengan keluarga lain atau masyarakat

3.      Fungsi Sosial Budaya atau Sosiologi
·        Meneruskan nilai-nilai budaya
·        Sosialisasi
·        Pembentukan norma-norma, tingkah laku pada tiap tahap perkembangan anak serta kehidupan keluarga

4.      Fungsi Sosial
·        Mencari sumber-sumber untuk memenuhi fungsi lainnya
·        Pembagian sumber-sumber tersebut untuk pengeluaran atau tabungan
·        Pengaturan ekonomi atau keuangan

5.      Fungsi Pendidikan
·        Penanaman keterampilan, tingkah laku dan pengetahuan dalam hubungan dengan fungsi-fungsi lain.
·        Persiapan untuk kehidupan dewasa.
·        Memenuhi peranan sehingga anggota keluarga yang dewasa

Ø  Bentuk Keluarga
Keluarga dibagi menjadi beberapa bentuk berdasarkan garis keturunan, jenis perkawinan, pemukiman, jenis anggota keluarga dan kekuasaan.
Berdasarkan Garis Keturunan: 
1.      Patrilinear adalah keturunan  sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
2.      Matrilinear adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa ganerasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.

Berdasarkan Jenis Perkawinan:
1.    Monogami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan seorang istri.
2.    Poligami adalah keluarga dimana terdapat seorang suami dengan lebih dari satu istri.

Berdasarkan Pemukiman:
1.     Patrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga sedarah suami.
2.     Matrilokal adalah pasangan suami istri, tinggal bersama atau dekat dengan keluarga satu istri.
3.     Neolokal adalah pasangan suami istri, tinggal jauh dari keluarga suami maupun istri.

Berdasarkan Jenis Anggota Keluarga:
1.    Keluarga inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
2.    Keluarga besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambahkan dengan sanak saudara. Misalnya : kakak, nenek, keponakan, dan lain-lain.
3.    Keluarga Berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
4.    Keluarga Duda/janda (Single Family) dalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
5.    Keluarga berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
6.    Keluarga Kabitas (Cahabitation) adalah dua orang yang terjadi tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.

Berdasarkan Kekuasaan:
1.    Patriakal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah dipihak ayah.
2.    Matrikal adalah keluarga yang dominan dan memegang kekuasaan dalam keluarga adalah pihak ibu.
3.    Equalitarium adalah keluarga yang memegang kekuasaan adalah ayah dan ibu.
           
C.   Definisi Masyarakat
Masyarakat adalah sejumlah manusia yang merupakan satu kesatuan golongan yang berhubungan tetap dan mempunyai kepentingan yang sama. Contohnya adalah sekolah, keluarga, perkumpulan, negara, itu semua adalah masyarakat.
Dalam ilmu sosiologi kita mengenal ada dua macam masyarakat, yaitu masyarakat paguyuban dan masyarakat petambayan. Masyarakat paguyuban terdapat hubungan pribadi antara anggota-anggota yang menimbulkan suatu ikatan batin antara mereka. Kalau pada masyarakat patambayan terdapat hubungan pamrih antara anggota-anggotanya.
Unsur-unsur suatu masyarakat, yaitu:
1.      Harus ada perkumpulan manusia dan harus banyak
2.      Telah bertempat tinggal dalam waktu lama disuatu daerah tertentu.
3.      Adanya aturan atau undang-undang yang mengatur masyarakat untuk menuju kepada kepentingan dan tujuan bersama.

Bila dipandang cara terbentuknya masyarakat:
1.      Masyarakat paksaan, misalnya negara, masyarakat tawanan
2.      Masyarakat mardeka, yang dibagi lagi menjadi dua
·        Masyarakat natur, yaitu masyarakat yang terjadi dengan sendirinya, seperti: geromboklan (harde), suku (stam), yang bertalian karena hubungan darah atau keturunan.
·        Masyarakat kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kapantingan keduniaan atau kepercayaan.

Masyarakat dipandang dari sudut Antropologi terdapat dua type masyarakat:
1.      Masyarakat kecil yang belum begitu kompleks, belum mengenal pembagian kerja, belum mengenal tulisan, dan tehknologi nya sederhana.
2.      Masyarakat sudah kompleks, yang sudah jauh menjalankan spesialisasi dalam segala barmasyarakat bidang, kerena pengetahuan modern sudah maju, teknologi pun sudah berkembang,dan sudah mengenal tulisan.

Ø  Faktor-Faktor yang Mendorong Manusia Untuk Hidup Bermasyarakat
1.      Hasrat sosial, adalah hasrat yang ada pada setiap individu untuk menghubungkan dirinya kepada individu lain atau kelompok lain.
2.      Hasrat untuk mempertahankan diri, adalah hasrat untuk mempertahankan diri dari berbagai pengaruh luar yang mungkin datang kepadanya, sehingga individu tersebut perlu bergabung dangan individu lain atau kelompok lain.
3.      Hasrat berjuang, dapat kita lihat pada adanya persaingan, keinginan membantah pendapat orang lain. Sehingga mereka mengadakan persatuan untuk mencapai tajuan, yaitu tujuan bersama.
4.      Hasrat harga diri, merupakan hasrat pada seseorang untuk menganggap atau bertindak atas diri nya lebih tinggi dari pada orang lain, karena mereka ingin mendapat penghargaan yang selayaknya.
5.      Hasrat meniru, adalah hasrat untuk menyatakan secara diam-diam atau terang-terangan sebagian dari salah satu gajala atau tindakan.
6.      Hasrat bergaul, adalah hasrat untuk bergabung dengan orang-orang tertentu, kelompok tertentu, atau masyarakat tertentu dalam suatu masyarakat.
7.      Hasrat untuk mendapat kan kebebasan, hasrat ini tampak jelas pada tindakan-tindakan manusia bila mendapat kekangan-kekangan atau pembatasan-pembatasan.
8.      Hasrat untuk memberitahukan, adalah hasrat untuk menyampaikan perasaan-perasaan kepada orang lain biasanya disampaikan dengan suara atau isyarat.
9.      Hasrat simpati, merupakan kesanggupan untuk dengan langsung turut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain.
Masyarakat merupakan gabungan dari individu-individu, oleh karena itu setiap idividu harus bisa menjadi masyarakat yang modern, dalam arti tanggap akan perubahan-perubahan zaman, untuk itu masyarakat harus bisa menguasai IPTEK yang semangkin hari semakin berkembang pesat.
Untuk lebih jelas modernisasi adalah peroses perubahan masyarakat dan kebudayaan dalam seluruh aspeknya, dari sitem tradisional menuju ke sistem yang modern.
Faktor-faktor yang mempengaruhinya antara lain:
1.      Perkembangan ilmu
2.      Perkembangan teknologi
3.      Perkembangan industri
4.      Perkembangan ekonomi
Social change saat ini adalah gejala sosial yang dijumpai diseluruh dunia da tidak terbatas pada negara-negara berkembag saja, social change adalah perubahan sosial dalam pergaulan hidup manusia dan akibat-akibatnya terhadap pergaula hidup manusia itu sendiri. Perubahan tersebut telah menjadi fakta kehidupan manusia sejak dahulu kala, serta merupakan reaksi atas ransangan dari luar, perubahan tersebut dapat menimbulkan efek yang positif dan negatif.
Kalau berbicara social change maka yang terpikirkan adalah social change abad ke 20 ini, yaitu akibat kelanjutan perubahan kemajuan ilmu-ilmu pengetahuan dan teknologi serta pengunaannya oleh manusia dalam kehidupan sehari-hari. Pengunaanya telah mengakibatkan serta pengaruhnya terhadap sosial politik, eknomi, tetapi juga pada fsikis san susila terhadap masyarakat. Inti dari social change adalah demi kemajuan anggota-anggota masyarakat yang bersangkutan dan realisasi perubahan-perubahan tersebut memerlukan penyesuaian dan penguasaan angota dalam pergaulan hidup, terhadap keadaan yang baru itu.
Proses perubahan masyarakat dan kebudayaan yang dikehendaki dandirencanakan, biasanya dinamakan modernisasi. Proses ini pada intinya berarti meningkatkan kemampuan dari masyarkat yang bersangkutan untuk memenuhi kebutuhan dasarnya yang mencakup:
1.      Kebutuhan akan sandang.
2.      Keselamatan terhadap harta benda dan jiwa.
3.      Kesempatan yang wajar untuk dihargai.
4.      Mendapat kasih sayang dari sesamanya.
5.      Kesempatan untuk dapat mengembangkan kemampuan atau potensi.
Pada dasarnya, dalam pengertian modernisasi mencakup suatu transformasi total dari kehidupan yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi sosial kearah pola-pola ekonomis dan politis yang menandai negara-negara barat yang setabil. Modernisasi juga merupak bentuk sari perubahan sosial biasaya merupakan perubahan sosial yang terarah yang didasar pada suatu perencanaan yang biassanya dinamakan ’social planing’.

D. Hubungan Individu, Keluarga dan Masyarakat
Individu, Keluarga dan Masyarakat mempunyai hubungan erat karena masyarakat dibentuk melalui individu-individu yang sadar akan perannya. Dan keluarga pun terbentuk dari satu individu dan individu lainnya dan menghasilkan satu individu yang lain. Manusia juga sebagai makhluk sosial juga akan membentuk suatu kelompok yang terdiri dari individu yang karakternya berbeda-beda.
Individu mempunyai makna yaitu manusia merupakan makhluk yang mempunyai satu kesatuan jiwa raga yang kegiatannya sebagian keseluruhan, sebagai kesatuan. Untuk menjadi individu yang mandiri, manusia mengalami proses. Proses tersebut adalah proses pemantapan dalam pergaulan di lingkungan keluarga pada tahap pertama.
Makna Keluarga dalam kehidupan yaitu untuk mengajari suatu individu tentang dunia dari suatu kelompok terdekat karena keluarga adalah sekumpulan individu yang paling dekat dengan individu tersebut. Keluarga merupakan satu kesatuan sosial yang mempunyai sifat-sifat tertentu yang sama dalam kesatuan masyarakat. Masyarakat yaitu sekumpulan kelompok dari beberapa individu yang bersosialisasi. Individu-individu yang bekerja sama akan menghasilkan kelompok masyarakat yang sejahtera.

E. Permasalahan Sosial Dalam Lingkup Individu, Keluarga dan Masyarakat
1.      Msalah Sosial Lingkup Individu
Jika dipahami bahwa masalah sosial berkenaan dengan individu. Maka, lahirnya masalah sosial dalam individu pada dasarnya merupakan efek atau pengaruh dari masalah pribadi yang terjadi dalam diri individu tersebut. Misalnya, individu yang mengalami masalah pribadi disebabkan orang tuanya dirumah tidak harmonis, individu tersebut menampakkan gejala-gejala perilaku pendiam dan murung saat di sekolah dan ketika bergaul dengan teman-teman. Gejala itu kemudian menahun dan menjadi sebuah masalah sosial yaitu mengucilkan diri dari pergaulan dengan teman-temannya. Dapat dilihat disini bahwa sumber utama masalah sosial yang dialami individu adalah masalah pribadi.
Dengan demikian, pada bidang sosial, individu lebih dihadapkan pada cara untuk mengembangkan diri individu menjadi manusia seutuhnya. Baik secara konseling perseorangan (individual) maupun secara kelompok. Individu lebih dibekali seperangkat cara (metode) untuk memecahkan permasalahannya sendiri ketimbang mencari pemecahan atas masalah individu

2.      Masalah Sosial Lingkup Keluarga
Ø  Perceraian Orangtua
Permasalahan perceraian orang tua merupakan salah satu masalah sosial dalam keluaga yang cukup banyak terjadi dilingkungan kita saat ini. Masalah ini akan lebih menekan keadaan sosial dari anak-anak nya dalam keluarga. Anak yang ayah dan ibunya berpisah biasanya akan selalu menyendiri atau terkadang anak menjadi susah dikendalikan, alhasil anak-anak dari keluaga tersebut akan lebih mudah terpengaruh oleh lingkungan yang berada disekitarnya.
Contohnya, Bani adalah anak dari keluarga yang orang tuanya berpisah. Karena hal itu  Bani lebih sering diluar rumah dibandingkan dengan dirumahnya. Sampai-sampai ia membenci orang tuanya. Ia lebih percaya dengan temannya dibandingkan orang tuanya sehingga ia terbawa dengan temannya, ia mulai mengikuti temannya seperti merokok. Dan pada akhirnya ia ikut-ikutan temannya mencoba narkoba sampai akhirnya ia kecanduan narkoba. Dari contoh tersebut dapat kita simpulkan bahwa perceraian orang tua merupakan masalah sosial keluarga yang sangat mempengeruhi mental anak sehingga menjadi lemah dan kehilangan akal sehatnya. Oleh sebab itu, orang yang mengalami seperti ini harus diberikan perhatian khusus sehingga tidak terjebak dalam lingkungan sosialnya yang negatif.
Ø  Permasalahan Perekonomian
Masalah Perekonomian merupakan salah satu faktor yang memicu masalah sosial dalam keluarga. Keadaan ekonomi yang kurang menentu kadang membuat seluruh anggota keluarga tersebut  bertindak secara tidak rasional dan menghilangkan nilai moralnya.
Contohnya, Redy seorang anak dari keluarga yang bercukupan. Namun pada suatu hari ia ingin mengupgrade komputernya. Setelah itu ia meminta pada orang tuanya, namun sayang orang tuanya akhirnya menolaknya dengan alasan hal tersebut tidak terlalu mendesak namun Redy memaksa. Namun akhirnya ia hanya mendapatkan amarah orang tuanya yang sudah kelelahan mecari uang. akhirnya Redy mencuri uang orang tuanya secara diam-diam untuk membeli apa yang dia inginkan. Dari contoh tersebut walaupun tidak secara langsung masalah terjadi dalam keluarga namun salah anggota keluarga akan merasakan suatu tekanan sehingga ia akan berbuat tanpa berfikir dengan jernih.
Ø  Permasalahan Harmonisasi Keluarga
Harmonisasi Keluarga merupakan masalah sosial dalam keluarga. Hal ini tidak jauh berbeda dengan perceraian orang tua. Ketidak harmonisan membuat anggota keluarga tidak betah berkumpul bersama keluarga bahkan hingga tidak betah terhadap rumahnya sendiri. Sehingga keluarga tersebut lebih senang aktivitas personalnya diluar rumah. permasalahan sosial ini tentunya akan mempengaruhi keadaan mental dan psikis anggota keluarga tersebut terlebih lagi anak-anak. Anak-anak akan merasa tertekan dan merasa kurang betah bahkan membenci keluarganya.
Contohnya, Pangki merupakan anak tunggal dari pengusaha kaya. Namun sayangnya dirumahnya ia hanya mendapatkan pertengkaran-pertengkaran dari orang tuanya, alhasil ia kekurangan orang tuanya. Setiap ia bersama orang tuanya ia hanya mendapatkan amarahnya saja. Akhirnya Pangki pun stress dan kabur keluar rumah, ia mengikuti ajakan teman-temanya yang negatif. dan akhirnya ia moralnya menjadi rusak dan tak terkendali lagi. Dari contoh diatas seseorang dari keluarga yang tidak harmonis akan kekurangan perhatian dan kasih sayang. Oleh karenanya orang dalam masalah sosial tersebut harus mendapatkan arahan dan kasih sayang yang positif dari lingkungannya.
Ø  Permasalahan Lingkungan Sosial
Permasalahan yang satu ini pasti akan dirasakan pada setiap keluarga. Setiap keluarga pastinya akan melakukan interaksi pada lingkungan sosialnya. Lingkungan akan dengan cepat menilai keadaan sosial dalam keluarga tersebut. Namun lingkungan sosial dapat membuat masalah dalam sebuah keluarga.
Contohnya, keluarga Rezy merupakan keluarga yang baik dan bermoral. Namun pada suatu saat keluarga tersebut pindah dalam suatu lingkungan yang kurang baik. Setelah beberapa lama anak-anak dari Rezy menjadi pembantah semua, akhirnya sering terjadi pertengkaran keluarga dan menyebabkan keluarga tidak harmonis lagi. Dari contoh diatas lingkungan sosial merupakan suatu masalah dalam keluarga. Apabila keluarga tidak memiliki moral yang kuat maka lingkungan akan dengan mudah menggoyahkan keluarga tersebut. Oleh karena itu untuk menghadapinya keluarga harus ditanamkan moral dan prinsip secara konsisten sehingga tidak mudah terpengaruh terhadap lingkungan sosial.
Dari beberapa permasalahan yang dibahas ada beberapa faktor yang cukup membuat masalah sosial dalam keluarga yaitu faktor moral, prinsip, keyakinan, dan sosialisasi. oleh sebab itu keluarga harus menanamkan moral, prinsip, keyakinan, dan sosialisasi semenjak dini sehingga sudah tertanam kuat dalam masing-masing anggota keluarga.
3.      Masalah Sosial Lingkup Masyarakat
Ø  Problema Ekonomis
Problema ekonomis di masyarakat antara lain kemiskinan dan pengangguran. Pertengahan tahun 2012 kita dikejutkan dengan pemberitaan dari pemerintah bahawa hutan Indonesia mencapai angka 1.900 trilyun IDR. Hutang pemerintahan ini semakin meberatkan beban rakyat kecil pada saat ekonomi melemah pemerintah bukannya membuat pembangunan ekonomi yang mensejahterkan malah semakin membebani masyarakat. Karena memang kebijakan pemerintah yang salah dalam mengatur negara. Sebagai contoh PT.Freeport yang menggali emas dari tanah kita tercinta ini tapi adakah hasilnya kepada rakyat sekitar? kita lihat saja masyarakat papua masih telanjang. Sungguh ironis memang melihat keadaan yang terjadi di negeri tercinta kita ini.
Ø  Problema Biologis
Problema biologis di masyarakat antara lain penyakit karena seks bebas. Penyakit yang paling berbahaya sekarang adalah HIV/AIDS bukan karena penyakit itu mematikan tetapi penyakit itu kini semakin menjadi trend di tengah masyarakat kita tentu miris dan merasa takut dengan melihat fakta seperti ini. Seks bebas adalah berhubunagn intim yang dilakukan diluar jalinan/ikatan pernikahan seks bebas merupakan gaya hidup dari barat yang telah meracuni negeri tercinta ini bahkan kalangan penikmat seks bebas terjadi di kalangan remaja SMP dan SMA bahkan untuk usia antara 15-2 tahun yang melakukan seks bebas lebih dari 60%.
Ø  Problema Biopsikologis
Contoh dari problema biopsikologis adalah bunuh diri, stress dan kegilaan. Kasus bunuh diri sudah tidak menghebohkan lagi karena bunuh diri juga merupakan trend masyarakat masa kini yang mencoba mengakhiri masa hidupnya hanya karena masalah ekonomi, cinta, maupun masalah pribadi. Dan mereka yang memiliki watak keras dan tidak jauh berpikir kedepan biasanya akan memilih bunuh diri sebagai penyelesaian dari permasalahannya.
Ø  Problema Kebudayaan
Problema kebudayaan ini paling sering terjadi di tengah tengah masyarkat kita perceraian yang merupakan putusnya hubunagn suami-isteri banyak  terjadi karena salah satu pasangan tersebut melakukan selingkuh. Selingkuh biasanya terjadi karena semakin mudahnya seseorang berkenalan bersama teman selingkuhannya.Kemajuan teknologi dewasa ini semakin mendorong hal tersebut. Kenakalan dan kejahatan remaja sekarang semakin hari semakin bertambah banyak. Contohnya ada sekitar 8 ribu anak SD yang kecanduan memakai narkoba sehingga masuk pada program rehabilitasi.




SUMBER
Ø  https://www.ranggahamdan.com/wp-content/uploads/2014/12/hub.png
Ø   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar