HAM
DAN PENDIDIKAN PENDAHULUAN BELA NEGARA
Dalam pengertiannya Hak Asasi Manusia (HAM)
menurut definisi para ahli mengatakan, Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM)
adalah hak-hak dasar yang dimiliki setiap pribadi manusia sebagai anugerah Tuhan
yang dibawa sejak lahir. sedangkan pengertian HAM menurut perserikatan
bangsa-bangsa (PBB) adalah hak yang melekat dengan kemanusiaan kita sendiri,
yang tanpa hak itu kita mustahil hidup sebagai manusia.
Ø Landasan
Hukum Hak Asasi Manusia di Indonesia
Bangsa Indonesia mempunyai pandangan
dan sikap mengenai Hak Asasi Manusia yang bersumber dari ajaran agama, nilai
moral universal, dan nilai luhur budaya bangsa, serta berdasarkan pada
Pancasila dan Undang-undang dasar 1945.
Pengakuan, jaminan, dan perlindungan Hak Asasi Manusia tersebut diatur dalam beberapa peraturan perundangan berikut:
A.Pancasila
Pengakuan, jaminan, dan perlindungan Hak Asasi Manusia tersebut diatur dalam beberapa peraturan perundangan berikut:
A.Pancasila
1.Pengakuan harkat dan martabat
manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.
2.Pengakuan bahwa kita sederajat dalam mengemban kewajiban dan memiliki hak yang sama serta menghormati sesamam manusia tanpa membedakan keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan social, warna kulit, suku dan bangsa.
3.Mengemban sikap saling mencintai sesamam manusia, sikap tenggang rasa, dan sikap tida sewenang-wenang terhadap orang lain.
4.Selalu bekerja sama, hormat menghormati dan selalu berusaha menolong sesame.
5.Mengemban sikap berani membela kebenaran dan keadilan serta sikap adil dan jujur.
6.Menyadari bahwa manusia sama derajatnya sehingga manusia Indonesia merasa dirinya bagian dari seluruh umat manusia.
2.Pengakuan bahwa kita sederajat dalam mengemban kewajiban dan memiliki hak yang sama serta menghormati sesamam manusia tanpa membedakan keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan social, warna kulit, suku dan bangsa.
3.Mengemban sikap saling mencintai sesamam manusia, sikap tenggang rasa, dan sikap tida sewenang-wenang terhadap orang lain.
4.Selalu bekerja sama, hormat menghormati dan selalu berusaha menolong sesame.
5.Mengemban sikap berani membela kebenaran dan keadilan serta sikap adil dan jujur.
6.Menyadari bahwa manusia sama derajatnya sehingga manusia Indonesia merasa dirinya bagian dari seluruh umat manusia.
B.
Dalam Pembukaan UUD 1945
Menyatakan bahwa “ kemerdekaan itu
adalah hak segala bangsa, dan oleh karena itu penjajahan diatas dunia harus
dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan”. Ini
adalah suatu pernyataan universal karena semua bangsa ingin merdeka. Bahkan,
didalm bangsa yang merdeka, juga ada rakyat yang ingin merdeka, yakni bebas
dari penindasan oleh penguasa, kelompok atau manusia lainnya.
C.
Dalam Batang Tubuh UUD 1945
1.Persamaan kedudukan warga Negara
dalam hokum dan pemerintahan (pasal 27 ayat 1)
2.Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2)
3.Kemerdekaan berserikat dan berkumpul (pasal 28)
4.Hak mengeluarkan pikiran dengan lisan atau tulisan (pasal 28)
5.Kebebasan memeluk agama dan beribadat sesuai dengan agama dan kepercayaanya itu (pasal 29 ayat 2)
6.hak memperoleh pendidikan dan pengajaran (pasal 31 ayat 1)
7.BAB XA pasal 28 a s.d 28 j tentang Hak Asasi Manusia
2.Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak (pasal 27 ayat 2)
3.Kemerdekaan berserikat dan berkumpul (pasal 28)
4.Hak mengeluarkan pikiran dengan lisan atau tulisan (pasal 28)
5.Kebebasan memeluk agama dan beribadat sesuai dengan agama dan kepercayaanya itu (pasal 29 ayat 2)
6.hak memperoleh pendidikan dan pengajaran (pasal 31 ayat 1)
7.BAB XA pasal 28 a s.d 28 j tentang Hak Asasi Manusia
D.
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia
1.Bahwa setiap hak asasi seseorang
menimbulkan kewajiban dasar dan tanggung jawab untuk menghormati HAM orang lain
secara timbale balik.
2.Dalm menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orangbwajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan oleh UU.
2.Dalm menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orangbwajib tunduk kepada pembatasan yang ditetapkan oleh UU.
E.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi Manusia
Untuk ikut serta memelihara
perdamaian dunia dan menjamin pelaksanaan HAM serta member I perlindungan,
kepastian, keadilan, dan perasaan aman kepada masyarakat, perlu segera dibentuk
suatu pengadilan HAM untuk menyelesaikan pelanggaran HAM yan berat.
F.
Hukum Internasional tentang HAM yang telah Diratifikasi Negara RI
1.Undang-
undang republic Indonesia No 5 Tahun 1998 tentang pengesahan (Konvensi
menentang penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain yang kejam, ridak
manusiawi, atau merendahkan martabat orang lain.
2.Undang-undang Nomor 8 tahun 1984 tentang pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita.
3.Deklarasi sedunia tentang Hak Asasi Manusia Tahun 1948 (Declaration Universal of Human Rights).
2.Undang-undang Nomor 8 tahun 1984 tentang pengesahan Konvensi Mengenai Penghapusan segala Bentuk Diskriminasi terhadap Wanita.
3.Deklarasi sedunia tentang Hak Asasi Manusia Tahun 1948 (Declaration Universal of Human Rights).
Ø Macam-Macam Hak Asasi Manusia
A.Hak asasi pribadi / personal Right
Contoh:
1.Hak kebebasan untuk bergerak,
bepergian dan berpindah-pndah tempat
2.Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
3.Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
4.Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang diyakini masing-masing
2.Hak kebebasan mengeluarkan atau menyatakan pendapat
3.Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau perkumpulan
4.Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan kepercayaan yang diyakini masing-masing
B.Hak asasi politik / Political
Right
Contoh:
1.Hak untuk memilih dan dipilih
dalam suatu pemilihan
2.Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
3.Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya
4.Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
2.Hak ikut serta dalam kegiatan pemerintahan
3.Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya
4.Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi
C.Hak azasi hukum / Legal Equality
Right
Contoh:
1.Hak mendapatkan perlakuan yang
sama dalam hukum dan pemerintahan
2.Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns
3.Hak mendapat layanan dan perlindungan hokum
2.Hak untuk menjadi pegawai negeri sipil / pns
3.Hak mendapat layanan dan perlindungan hokum
D.Hak azasi Ekonomi / Property
Rigths
Contoh:
1.Hak kebebasan melakukan kegiatan
jual beli
2.Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
3.Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll
4.Hak kebebasan untuk memiliki susuatu
5.Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
2.Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak
3.Hak kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll
4.Hak kebebasan untuk memiliki susuatu
5.Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak
E.Hak Asasi Peradilan / Procedural
Rights
Contoh:
1.Hak mendapat pembelaan hukum di
pengadilan
2.Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan penyelidikan di mata hukum.
2.Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan, penangkapan, penahanan dan penyelidikan di mata hukum.
F.Hak asasi sosial budaya / Social
Culture Right
Contoh:
1.Hak
menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan
2.Hak mendapatkan pengajaran
3.Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai deng
2.Hak mendapatkan pengajaran
3.Hak untuk mengembangkan budaya yang sesuai deng
Ø Ciri-Ciri Hak Asasi Manusia
1.idak dapat dicabut, artinya hak asasi manusia tidak dapat
dihilangkan atau diserahkan.
2.Tidak dapat dibagi, artinya semua orang berhak mendapatkan
semua hak, apakah hak sipil dan politik
atau hak ekonomi, social, dan
budaya.
3.Hakiki, artinya hak asasi manusia adalah hak asasi
semua umat manusia yang sudah ada sejak
lahir.
4.Universal, artinya hak asasi manusia berlaku untuk
semua orang tanpa memandang status, suku bangsa, gender, atau perbedaan
lainnya. Persamaan adalah salah satu dari ide-ide hak asasi manusia yang
mendasar.
Ø Pemahaman Hak Asasi
Manusia
Di dalam mukadimah deklarasi
universa tentang hak asasi manusia yang telah disetujui dan diumuman oleh
resolusi Majelis umum perserikatan bangsa – bangsa nomor 217 Z (III) tanggal 10
desember 1984 terdapat pertimbangan – pertimbangan berikut:
1) Menimbang bahwa
pengakuan atas martabat yang melekat dan hak – hak yang sama dan tidak
tersaingkan dari semua anggota keluarga kemanusiaan,keadilan,dan perdamaian di
dunia.
2) Menimbang bahwa
mengabaikan dan memandang rendah pada hak – hak asasi manusia telah
mengakibatkan perbuatan – perbuatan bengis yang menimbulkan rasakemarahan dalam
hati nurani umat manusia dan bahwa terbentuknya suatu dunia dimana manusia akan
mengecap kenikmatan kebebasan berbicara dan agama tertinggi dari rakyat jelata
3) Menimbang bahwa Negara
– Negara anggota telah berjanji akan mencapai perbaikan penghargaan umum
terhadap pelaksanaan hak – hak manusia dan kebebasan asas dalam kerja sama
dengan PBB.
Pelanggaran Hak Asasi
Manusia adalah setiap perbuatan seseoarang atau kelompok orang termasuk
aparat negara baik disengaja maupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara
melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut Hak Asasi
Manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-undang, dan
tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum
yang adil dan benar berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku (Pasal 1 angka 6
UU No. 39 Tahun 1999 tentang HAM).
Ø Perkembangan Pendidikaan
Pendahuluan Bela Negara
1.Definisi
Pendidikan Pendahuluan Bela Negara (PPBN)
adalah pendidikan dasar bela negara guna menumbuhkan
kecintaan kepada tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara Indonesia,
keyakinan akan kebenaran Pancasila sebagai ideologi negara, kerelaan berkorban
untuk negara, serta memberikan awal bela negara.
2.definisi
bela Negara
Bela Negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan
hidup bangsa dan negara yang seutuhnya
3.Unsur Dasar Bela Negara
Didalam
proses pembelaan bangsa, ada beberapa hal yang menjadi unsur penting,
diantaranya adalah :
a.Cinta
Tanah Air
b.Kesadaran Berbangsa & bernegara
c.Yakin akan Pancasila sebagai ideologi Negara
d.Rela berkorban untuk bangsa & Negara
e.Memiliki kemampuan awal bela Negara
b.Kesadaran Berbangsa & bernegara
c.Yakin akan Pancasila sebagai ideologi Negara
d.Rela berkorban untuk bangsa & Negara
e.Memiliki kemampuan awal bela Negara
Contoh-Contoh
Bela Negara :
a.Melestarikan budaya
b.Belajar dengan rajin bagi para pelajar
c.Taat akan hukum dan aturan-aturan Negara
d.Dan lain-lain.
a.Melestarikan budaya
b.Belajar dengan rajin bagi para pelajar
c.Taat akan hukum dan aturan-aturan Negara
d.Dan lain-lain.
Dari unsur yang ada tersebut, bisa
disebutkan mengenai beberapa hal yang menjadi contoh proses pembelaan negara.
Beberapa contoh tersebut diantaranya adalah :
a.Kesadaran
untuk melestarikan kekayaan budaya, terutama kebudayaan daerah yang beraneka
ragam. Sehingga hal ini bisa mencegah adanya pengakuan dari negara lain yang
menyebutkan kekayaan daerah Indonesia sebagai hasil kebudayaan asli mereka.
b.Untuk para pelajar, bisa diwujudkan dengan sikap rajin belajar. Sehingga pada nantinya akan memunculkan sumber daya manusia yang cerdas serta mampu menyaring berbagai macam informasi yang berasal dari pihak asing. Dengan demikian, masyarakat tidak akan terpengaruh dengan adanya informasi yang menyesatkan dari budaya asing.
c.Adanya kepatuhan dan ketaatan pada hukum yang berlaku. Hal ini sebagai perwujudan rasa cinta tanah air dan bela bangsa. Karena dengan taat pada hukum yang berlaku akan menciptakan keamanan dan ketentraman bagi lingkungan serta mewujudkan rasa keadilan di tengah masyarakat.
d.Meninggalkan korupsi. Korupsi merupakan penyakit bangsa karena merampas hak warga negara lain untuk mendapatkan kesejahteraan. Dengan meninggalkan korupsi, kita akan membantu masyarakat dan bangsa dalam meningkatkan kualitas kehidupan.
b.Untuk para pelajar, bisa diwujudkan dengan sikap rajin belajar. Sehingga pada nantinya akan memunculkan sumber daya manusia yang cerdas serta mampu menyaring berbagai macam informasi yang berasal dari pihak asing. Dengan demikian, masyarakat tidak akan terpengaruh dengan adanya informasi yang menyesatkan dari budaya asing.
c.Adanya kepatuhan dan ketaatan pada hukum yang berlaku. Hal ini sebagai perwujudan rasa cinta tanah air dan bela bangsa. Karena dengan taat pada hukum yang berlaku akan menciptakan keamanan dan ketentraman bagi lingkungan serta mewujudkan rasa keadilan di tengah masyarakat.
d.Meninggalkan korupsi. Korupsi merupakan penyakit bangsa karena merampas hak warga negara lain untuk mendapatkan kesejahteraan. Dengan meninggalkan korupsi, kita akan membantu masyarakat dan bangsa dalam meningkatkan kualitas kehidupan.
4.Dasar Hukum
Beberapa dasar hukum dan peraturan tentang Wajib Bela Negara :
a.Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional.
b.Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.
c.Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah oleh Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1988.
d.Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
e.Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.
f.Amandemen UUD ’45 Pasal 30 ayat 1-5 dan pasal 27 ayat 3.
g.Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
h.Undang-Undang No.56 tahun 1999 tentang Rakyat Terlatih
Untuk mewujudkan kesadaran dan
menyatukan konsep pembelaan negara di tengah masyarakat, salah satunya
dilakukan melalui penciptaan lagu Mars Bela Negara. Mars ini digubah oleh salah
seorang musisi Indonesia yang memiliki nasionalisme, yaitu Dharma Oratmangun.
Selain itu, dalam upaya menjaga kesadaran bela negara, dibuatlah sebuah momen untuk memperingatinya. Hari yang sudah ditetapkan sebagai hari Bela Negara dipilih tanggal 19 Desember. Penetapan ini dimulai tahun 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang dituangkan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 28 Tahun 2006.
Selain itu, dalam upaya menjaga kesadaran bela negara, dibuatlah sebuah momen untuk memperingatinya. Hari yang sudah ditetapkan sebagai hari Bela Negara dipilih tanggal 19 Desember. Penetapan ini dimulai tahun 2006 oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang dituangkan melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 28 Tahun 2006.
5.Tujuan
PPBN
Tujuan PPBN adalah mewujudkan warga negara Indonesia yang
memiliki tekad, sikap dan tindakan yang teratur, menyeluruh, terpadu dan
berlanjut guna meniadakan setiap ancaman baik dari dalam maupun dari luar
negeri yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan negara, kesatuan dan
persatuan bangsa, keutuhan wilayah dan yuridiksi nasional serta nilai-nilai
Pancasila dan UUD 1945.
6.Sasaran PPBN
Sasaran Pendidikan Pendahuluan Bela Negara adalah terwujudnya
warga negara Indonesia yang mengerti, menghayati dan sadar serta yakin untuk
menunaikan kewajibannya dalam upaya bela negara, dengan ciri-ciri:
1. Cinta tanah air
Yaitu mengenal mencintai wilayah nasionalnya sehingga waspada dan siap membela tanah air Indonesia terhadap segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang dapat membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara oleh siapapun dan dari manapun.
2. Sadar berbangsa Indonesia
Yaitu selalu membina kerukunan, persatuan, dan kesatuan di lingkungan keluarga, pemukiman, pendidikan, dan pekerjaan sera mencintai budaya bangsa dan selalu mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi, keluarga, dan golongan.
3. Sadar bernegara Indonesia
Yaitu sadar bertanah air, bernegara dan berbahasa satu yaitu Indonesia, mengakui dan menghormati bendera Merah Putih, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Lambang Negara Garuda Pancasila dan Kepala Negara serta mentaati seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Yakin akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi Negara
Yaitu yakin akan kebenaran Pancasila sebagai satu-satunya falsafah dan ideologi bangsa dan negara yang telah terbukti kesaktiannya dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara,guna tercapainya tujuan nasional
5. Rela berkorban untuk bangsa dan Negara
Yaitu rela mengorbankan waktu, tenaga,pikiran, dan harta baik benda maupun dana,untuk kepentingan umum, sehingga pada saatnya siap mengorbankan jiwa raga bagi kepentingan bangsa dan negara.
6. Memiliki kemampuan awal bela Negara
a. Diutamakan secara psikis (mental) memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras, mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku, percaya akan kemampuan sendiri, tahan uji, pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan untuk mencapai tujuan nasional.
b. Secara fisik (jasmaniah) sangat diharapkan memiliki kondisi kesehatan dan keterampilan jasmani, yang dapat mendukung kemampuan awal bela negara yang bersifat psikis.
1. Cinta tanah air
Yaitu mengenal mencintai wilayah nasionalnya sehingga waspada dan siap membela tanah air Indonesia terhadap segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan, dan gangguan yang dapat membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan negara oleh siapapun dan dari manapun.
2. Sadar berbangsa Indonesia
Yaitu selalu membina kerukunan, persatuan, dan kesatuan di lingkungan keluarga, pemukiman, pendidikan, dan pekerjaan sera mencintai budaya bangsa dan selalu mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi, keluarga, dan golongan.
3. Sadar bernegara Indonesia
Yaitu sadar bertanah air, bernegara dan berbahasa satu yaitu Indonesia, mengakui dan menghormati bendera Merah Putih, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya, Lambang Negara Garuda Pancasila dan Kepala Negara serta mentaati seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku.
4. Yakin akan kesaktian Pancasila sebagai ideologi Negara
Yaitu yakin akan kebenaran Pancasila sebagai satu-satunya falsafah dan ideologi bangsa dan negara yang telah terbukti kesaktiannya dalam penyelenggaraan kehidupan berbangsa dan bernegara,guna tercapainya tujuan nasional
5. Rela berkorban untuk bangsa dan Negara
Yaitu rela mengorbankan waktu, tenaga,pikiran, dan harta baik benda maupun dana,untuk kepentingan umum, sehingga pada saatnya siap mengorbankan jiwa raga bagi kepentingan bangsa dan negara.
6. Memiliki kemampuan awal bela Negara
a. Diutamakan secara psikis (mental) memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras, mentaati segala peraturan perundang-undangan yang berlaku, percaya akan kemampuan sendiri, tahan uji, pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan untuk mencapai tujuan nasional.
b. Secara fisik (jasmaniah) sangat diharapkan memiliki kondisi kesehatan dan keterampilan jasmani, yang dapat mendukung kemampuan awal bela negara yang bersifat psikis.
7.Kerangka Dasar Kehidupan Nasional Meliputi
Keterkaitan antara Falsafah Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, dan
Ketahanan Nasional
a.
Konsepsi Hubungan antara Pancasila dan Bangsa
Manusia Indonesia yang sudah menjadi bangsa Indonesia yaitu sejak tanggal 28 Oktober 1928 (Sumpah Pemuda) mengakui bahwa diatasnya ada Sang Pencipta, yang menimbulkan rasa kemanusiaan yang tinggi baik dengan bangsa sendiri ataupun dengan bangsa lain. Kemudian timbullah segala tindakan yang selalu berdasarkan pertimbangan rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, sehingga hal tersebut menumbuhkan persatuan yang kokoh. Dan agar jiwa–jiwa itu terpelihara maka perlu kebijaksanaan untuk mewujudkan cita–cita yang dimusyawarahkan dan dimufakati oleh seluruh bangsa Indonesia melalui perwakilan.
Jadi uraian diatas menunjukkan secara tegas bahwa sila–sila dalam Pancasila menjadi falsafah dan cita–cita bagi bangsa Indonesia.
Manusia Indonesia yang sudah menjadi bangsa Indonesia yaitu sejak tanggal 28 Oktober 1928 (Sumpah Pemuda) mengakui bahwa diatasnya ada Sang Pencipta, yang menimbulkan rasa kemanusiaan yang tinggi baik dengan bangsa sendiri ataupun dengan bangsa lain. Kemudian timbullah segala tindakan yang selalu berdasarkan pertimbangan rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, sehingga hal tersebut menumbuhkan persatuan yang kokoh. Dan agar jiwa–jiwa itu terpelihara maka perlu kebijaksanaan untuk mewujudkan cita–cita yang dimusyawarahkan dan dimufakati oleh seluruh bangsa Indonesia melalui perwakilan.
Jadi uraian diatas menunjukkan secara tegas bahwa sila–sila dalam Pancasila menjadi falsafah dan cita–cita bagi bangsa Indonesia.
b.
Pancasila sebagai Landasan Ideal Negara
Cita–cita bangsa Indonesia yang luhur kemudian menjadi cita–cita negara karena Pancasila merupakan landasan idealisme Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena sila–sila yang ada didalamnya merupakan kebenaran hakiki yang perlu diwujudkan.
Cita–cita bangsa Indonesia yang luhur kemudian menjadi cita–cita negara karena Pancasila merupakan landasan idealisme Negara Kesatuan Republik Indonesia, karena sila–sila yang ada didalamnya merupakan kebenaran hakiki yang perlu diwujudkan.
Ø Kesimpulan
Warga negara membela negara merupakan hak dan sekaligus
kewajiban dasar manusia. Dengan asumsi kita boleh melakukan bela negara apabila
kemderdekaan negara kita akan dirampas. Dalam kesadarannya bangsa Indonesia
berprinsip “cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan”. Dengan demikian
membela negara dalam rangka mempertahankan “kemerdekaan’ tidak bertentangan
dengan hati nurani dan kesadaran kita sebagai manusia atau warga negara
Indonesia. Jadi hak dan kewajiban warga negara dalam bela negara sebagaimana
yang telah diperintahkan negara melalui peraturan perundang-undangan yang ada
sekarang, tidak bertentangan dengan etika politik atau prinsip-prinsip moral
dasar negara modern
Daftar Pustaka:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar